PUSATKARIER.COM - Menyongsong tahun baru, banyak orang mulai memikirkan resolusi untuk memperbaiki karier mereka.
Salah satu hal yang kerap menjadi perbincangan adalah bagaimana menyeimbangkan passion dan ambisi dalam perjalanan karier.
Banyak generasi muda yang merasa terjebak antara memilih pekerjaan yang sesuai dengan passion atau pekerjaan yang lebih menjanjikan secara finansial.
Menurut survei IDN Times 2024, lebih dari 60% generasi muda merasa khawatir tentang masa depan karier mereka.
Mereka cemas akan pendapatan yang lebih kecil jika memilih karier yang sesuai dengan passion. Kekhawatiran ini membuka pertanyaan besar: dapatkah passion dan ambisi berjalan beriringan dalam meraih kesuksesan karier?
Dilansir wartaekonomi.co.id, Sabtu (25/01/2025), Ajeng Asmarandhany, seorang career coach & trainer, memberikan perspektif menarik dalam acara NgobrAZ (Ngobrol Bareng Allianz Citizens) dengan tema "Passion vs Ambition, Finding Harmony in Your Career Journey."
a menjelaskan bahwa “Passion adalah energi positif yang kita dapat dengan melakukan hal yang dicintai, sedangkan ambition merupakan keinginan kuat untuk mencapai sesuatu dan diperkuat dengan struktur. Keduanya bisa diusahakan karena saat passion diberikan struktur yang jelas, maka ini juga dapat menjadi satu ambisi.”
Menurut Ajeng, membiarkan passion dan ambisi berjalan tanpa keseimbangan hanya akan membawa pada burnout.
Fokus yang terlalu berat pada satu sisi dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan kepuasan dalam bekerja. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara agar keduanya dapat berjalan seiring.
Untuk itu, Ajeng memberikan beberapa tips kepada para generasi muda agar bisa menyeimbangkan passion dan ambisi. Pertama, ia menyarankan untuk mencari esensi dari pekerjaan yang dilakukan.
Pahami tujuan yang ingin dicapai dan refleksikan pengalaman-pengalaman yang telah dilalui. Temukan apa yang membuat kita merasa bersemangat dan puas.
Selain itu, penting juga untuk mengidentifikasi passion dan ambisi secara terpisah. Ajeng menyarankan untuk merenungkan pertanyaan seperti,
“Apa hal yang membuatmu berenergi hingga lupa waktu?” dan “Apa hal yang terasa bermakna saat dilakukan?” Mengetahui dengan jelas apa yang disukai dan apa yang diinginkan dalam karier akan mempermudah proses perencanaan karier.
Setelah mengetahui passion dan ambisi, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan jangka panjang. Ajeng merekomendasikan untuk membuat rencana karier untuk lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Dengan menetapkan tujuan yang jelas, seseorang dapat membangun struktur untuk mencapai ambisinya tanpa kehilangan esensi dari passion yang dimiliki.
Namun, tantangan tidak berhenti hanya pada perencanaan. Ketika mengalami demotivasi, penting untuk memberi ruang pada diri sendiri untuk mengenali kembali apa yang disukai dan tidak disukai.
Mengatasi kejenuhan dalam rutinitas pekerjaan atau terlalu banyaknya pekerjaan yang menumpuk bisa menjadi langkah pertama untuk mengatasi perasaan tersebut.
Ajeng juga menekankan pentingnya komunikasi dalam tim. Mengenali tekanan yang ada dan mendiskusikan hal-hal yang menghambat kinerja tim dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.
Dengan demikian, passion dan ambisi masing-masing individu dapat didorong untuk berkembang secara bersamaan.
Ia juga mengingatkan bahwa self-discovery adalah hal yang tidak boleh dilewatkan.
“Bagi para generasi muda yang juga ingin mengembangkan kemampuan secara maksimal dan beragam, kita juga perlu melakukan self-discovery, termasuk dengan menemukan nilai hidup, kepuasan pribadi dalam bekerja, dan harapan bagi diri sendiri maupun harapan yang ditetapkan oleh rekan kerja dalam tim. Setelah itu, action plans ke depan dan tetapkan tantangan yang dapat mendorong kamu untuk berkembang,“ tutup Ajeng.
Dengan menyeimbangkan passion dan ambisi, para generasi muda bisa meraih karier yang sukses dan memuaskan.
Tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk mulai menerapkan perubahan ini dalam kehidupan karier mereka.
Dengan pendekatan yang tepat, passion dan ambisi bisa menjadi kekuatan yang saling mendukung untuk mencapai tujuan karier yang lebih tinggi.***