Gen-Z di Pasar Kerja 2025, Peluang dan Tantangan Baru

Gen-Z di Pasar Kerja 2025, Peluang dan Tantangan Baru

(Foto: kompas.com)
 

PUSATKARIER.COM - Generasi Z atau yang dikenal sebagai Gen-Z, diperkirakan akan mendominasi pasar kerja pada 2025. Kehadiran mereka menjadi peluang sekaligus tantangan besar bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia.

Menurut Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Yassierli, salah satu tantangan utama adalah angka pengangguran yang masih tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa hingga Februari 2024, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta orang.

Selain itu, Menaker Yassierli juga menyoroti persoalan besar lainnya, yaitu dominasi pekerja di sektor informal.

“Kita punya 53 persen tenaga kerja di sektor informal, dengan pendidikan paling tinggi tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan ini adalah masalah kita,” ujar Yassierli dilansir pada laman resmi Kompas.com, Sabtu (28/12/2024).

Untuk mengatasi berbagai persoalan ini, pemerintah mengambil langkah strategis melalui program upskilling dan reskilling.

Balai pelatihan vokasi di berbagai daerah telah digandeng untuk membantu para pencari kerja meningkatkan kompetensi.

“Kitalah yang harus menentukan profil tenaga kerja ke depan seperti apa, apakah 60 persen masih informal worker, atau kita-lah yang menyiapkan pekerja skill worker (tenaga kerja berkompetensi),” kata Yassierli.

Program-program tersebut diharapkan dapat menyiapkan tenaga kerja yang lebih terampil dan mampu bersaing di pasar kerja.

Hal ini penting mengingat lulusan SMK masih menjadi penyumbang pengangguran tertinggi, yaitu sebesar 8,62 persen dari total pengangguran.

Menaker juga menegaskan bahwa isu pengangguran bukan hanya tanggung jawab Kementerian Tenaga Kerja, tetapi harus menjadi perhatian semua pihak.

Kolaborasi dengan berbagai stakeholder diperlukan untuk menciptakan ekosistem kerja yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan adanya generasi baru yang memasuki pasar kerja, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat struktur tenaga kerja.

Namun, tanpa persiapan yang matang, tantangan seperti dominasi sektor informal dan angka pengangguran yang tinggi akan terus menjadi hambatan.

Apakah kita siap untuk menghadapi era baru ketenagakerjaan ini? Hanya waktu yang dapat menjawab. Namun, langkah konkret dari pemerintah menjadi harapan besar untuk menciptakan masa depan tenaga kerja yang lebih cerah.***


 


Artikel Terkait:

Lebih baru Lebih lama